Seorang pelayan muda Duk Im diperintahkan untuk mengunjungi pemakaman mendiang Permaisuri Mulia Yeong. Di sana dia bertemu dengan Putra Mahkota yang juga diam-diam datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada neneknya. Duk Im mengetahui tentang buku terlarang yang dibenci Raja Yeongjo karena kalimat tertentu, dan diperingatkan bahwa dia akan kehilangan akal jika membacanya. Suatu hari, dia mendengar bahwa buku itu disimpan di perpustakaan Putra Mahkota, yang membuatnya khawatir.